Selong (halolombok)– Dunia makin kejam, banyak orang memilih kematian sebagai jalan pintas untuk menyudahi rasa prustasi dan penderitaannya.
Seperti dilakukan seorang mahasiswa di Lombok Timur Omi Satriandi. Diduga Setres, dia menyudahi hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali nilon di plafon rumahnya. Tak berselang lama nyawanya melayang.
Korban adalah warga Dusun Gubuk Baret, Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur. Saksi pertama menemukan dia ada di tali gantungan ibu kandungnya bernama Sumaini 59 tahun
Kasus gantung diri itu dibenarkan Kasih Humas Polres Lombok Timur Nicolas Pean. Disebutkan korban berusia 28 seorang mahasiswa. Kejadiannya sekitar pukul. 14.00 wita Kamis (20/3).
Belum diketahui motif Omi Satriadi nekat bunuh diri, polisi masih melakukannya penyelidikan. ” Belum diketahui motif korban bunuh diri,” kata Nicolas.
Dari informasi yang diterima pihak kepolisian, saat itu rumah dalam keadaan sepi dan orang tuanya sedang keluar rumah. Begitu Sumarni pulang dan masuk rumahnya Kamis siang, dia melihat anaknya tergantung di plafond rumahnya.
Ibu korban langsung kaget dan berteriak menyebabkan warga disekitar rumah berdatangan melihat korban. Sejumlah warga kemudian menurunkan almarhum dari tali gantungan.
Saat diturunkan korban ditemukan sudah tidak bernyawa dan tidak dibawa ke Puskesmas. Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, Dari tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan.(hl)