Selong halolombok— Panitia Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai mematangkan persiapan dengan menggelar kegiatan sosialisasi perdana di Lombok Timur, Jumat (29/5/2025).
Sosialisasi yang berlangsung di Lesehan Elen, Sandubaya, ini dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Konfercab, Abdus Syukur, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PWI NTB. Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pengurus dan anggota organisasi jurnalis Lombok Timur.
Dalam paparannya, Syukur menjelaskan progres persiapan yang telah dilakukan, mulai dari pembentukan panitia, Steering Committee dan Panitia Pelaksana, hingga penyusunan seksi-seksi kerja yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan konferensi.
“Panitia juga menjadwalkan audiensi dengan Gubernur NTB, Bupati, dan Wali Kota se-NTB sebagai bagian dari komunikasi dan koordinasi lintas pihak,” ungkap Syukur.
Ia juga mengajak seluruh pengurus organisasi jurnalis di Lombok Timur, khususnya anggota PWI, untuk ikut menyukseskan agenda lima tahunan ini.
Ajakan serupa disampaikan Azrul Azwar, MH, selaku Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI NTB, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan soliditas antar wartawan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, panitia juga menyampaikan syarat pencalonan Ketua PWI NTB. Setidaknya ada tiga ketentuan utama yang harus dipenuhi. Pertama, status sebagai anggota biasa PWI. Kedua, memiliki Kartu Uji Kompetensi Wartawan (UKW) jenjang Utama. Ketiga, membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 15 juta.
Abdus Syukur menyebut, hingga saat ini, telah ada sejumlah nama dari kabupaten/kota di NTB yang menyatakan kesiapannya dan memenuhi syarat pencalonan.
Sosialisasi di Lombok Timur ini turut dihadiri oleh perwakilan berbagai organisasi jurnalis, antara lain Serikat Media Siber Indonesia Lombok Timur (SMSI), Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI), Forum Wartawan Media Online (FWMO), Gabungan Jurnalis Indonesia (GJI), serta pengurus dan anggota PWI Lombok Timur yang dihadiri ketuanya H Muludin.
Konfercab PWI NTB tahun 2025 diharapkan menjadi momentum konsolidasi organisasi dan regenerasi kepemimpinan yang berkualitas bagi insan pers di Nusa Tenggara Barat. “
