Selong (halolombok)—Pulau Lombok khususnya wilayah Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (Lotim NTB) kini menjadi salah satu daerah darurat narkoba di Indonesia. Banyak pemuda dari pedesaan digelandang masuk penjara gara gara narkoba, mulai dari anak petani, buruh, pelajar, anak anggota dewan hingga anak pejabat dan lainnya menjadi pemakai narkoba.
Kondisi ini sangat memperihatinkan, bahkan di group jejaring media sosial (WA) ramai membicarakan kalau ,Lombok Timur menjadi sasaran sindikat narkoba nasional. Terbukti dari banyak pemuda yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena barang haram tersebut.
Wilayah Kecamatan Aikmel, Selong, Masbagik, Labuhan Haji dan beberapa kecamatan lainya jadi incaran. “Sebaiknya orang tua mengawasi pergaulan putra putrinya bila tidak mau menyesal, karena racun narkoba sudah darurat di daerah ini,”ujar Syamsul Muhajir salah seorang pemuda di Kecamatan Selong.
Peredaran narkoba lanjutnya bukan saja menyasar pemuda dan remaja putus sekolah. Tapi sudah merambah ke semua lini masyarakat.
“Peredaran narkoba di Lombok Timur ngeri ngeri sedap,. banyak pengedar dan pemakai narkoba ditangkap, tapi banyak lagi pelaku lain bergerak di seputaran kita,”tandasnya.
Terhadap masifnya peredaran narkoba di daerah ini, membuktikan para pelaku tidak takut dengan aparat. Buktinya, banyak pelaku ditangkap tapi pelaku lainnya aktif mengedarkan narkoba.
Penangkapan dua pemuda di Desa Toya Kecamatan Aikmel dengan barang bukti 5,2 gram sabu. Bila pelaku tidak tertangkap dan sabu sempat beredar, pihak kepolisian memperkirakan ada 15 ribu penduduk jadi korban narkoba.
Tertangkapnya oknum polisi berpangkat Aiptu di Jawa Timur diduga terkait dengan peredaran narkoba di NTB. Pasalnya, komplotan oknum polisi itu bernama Patah berasal dari Lombok.
Oknum polisi tersebut memiliki banyak teman di daerah Gumi Selaparang. ” Kemungkinan ada kaitannya peredaran narkoba di Lombok Timur dan NTB dengan oknum polisi tersebut karena dia memiliki banyak kawan dari daerah ini,’tambah aktivis bernama Erwin.
Sebelum pindah ke Jawa, oknum polisi yang diduga bandar narkoba itu pernah bertugas di NTB. Salah seorang pelaku yang tertangkap bersamaan dengan oknum polisi itu bernama patah, dari Lombok.
Erwin meminta kepada pihak kepolisian agar menindak tegas pelaku utamanya para para bandar dan pengedarnya. “Narkoba sudah meracuni remaja dan pemuda NTB khususnya di Lombok Timur,”ujarnya.(Hl)