Selong (halolombok)–Penemuan mayat siswa madrasah di instalasi pengolahan air limbah tambak udang di Dusun Pekendangan, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur gemparkan warga.
Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) bernama Randi berumur 11 tahun ditemukan pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) milik tambak udang UD Sinta King Viktory sekitar pukul 13.30 WITA. Rabu (9/10)
Diketahui Korban Rendi salah seorang warga Dusun Pekendangan, Desa Belanting. Kasus ini cukup menghebohkan warga dan sekitarnya. Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman membenarkan kejadian yang menimpa bocah malang itu
Diungkapkan Nicolas, kejadian berawal ketika Rendi bersama tiga temannya yakni Reski, Medi, dan Hafis, yang juga berusia 11 tahun, pergi memancing ikan di Pantai Pekendangan.setelah mereka pulang sekolah.
Selesai pergi mancing, korban bersama dua temannya memutuskan mencari udang pada area tambak udang UD Sinta King Viktory. Korban Rendi yang pertama kali turun ke area limbah tambak, dia sempat diperingatkan oleh salah satu temannya Medi, agar tidak turun ke tempat tersebut karena area itu penuh limbah.
Tapi korban tetap melanjutkan pencariannya, sedang dua temannya memilih lokasi yang lebih aman di bagian timur yang limbahnya lebih sedikit.
Pada sekitar pukul 13.30 WITA, Medi memanggil Rendi yang berada sekitar empat meter di belakangnya. Namun, ketika menoleh ke arah Rendi, Medi melihat temannya itu sudah dalam posisi telungkup di air. Kedua temannya jadi kaget dan secara refleks berusaha menarik tubuh Randi ke pinggir.
Karena tidak kuat, saksi berlari minta bantuan dari Arbai Usup, seorang petani berusia 52 tahun yang kebetulan sedang duduk di sebuah berugak di pinggir pantai.
Setelah diberitahu, Arbai bersama anak-anak lainnya langsung menuju lokasi dan berhasil mengangkat tubuh Rendi dari air.
“Korban kemudian segera dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Belanting untuk mendapatkan penanganan medis. Setibanya di PKM sekitar pukul 14.00 WITA, tim medis untuk memberikan oksigen dan melakukan resusitasi jantung paru sebanyak tiga siklus.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, tim kesehatan menyimpulkan bahwa korban sudah meninggal sekitar satu jam sebelumnya, sebelum tiba di PKM Belanting. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuh Rendi tidak memiliki luka luar atau tanda-tanda kekerasan, meskipun dipenuhi lumpur dan bibirnya membiru.
Keluarga korban sangat terpukul melihat Randi meninggal dunia namun mereka menerima kematian almarhum dengan ikhlas dan tidak merasa keberatan.(HL)