Di tengah tantangan global menuju industri yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, sektor pertambangan sering kali menjadi sorotan. Aktivitas yang identik dengan eksploitasi sumber daya alam dan dampak lingkungan kini dituntut untuk berubah. Tak cukup hanya mengejar profit, tetapi juga harus menjunjung tanggung jawab sosial, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Salah satu perusahaan yang berhasil menjawab tantangan ini adalah PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN). Perusahaan yang mengelola tambang tembaga dan emas di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat ini, telah menjadi contoh bagaimana inovasi dan teknologi mampu menghadirkan wajah baru industri pertambangan yang lebih efisien, aman, dan bertanggung jawab.
Transformasi dari Tradisional ke Digital
Beberapa dekade lalu, operasi pertambangan identik dengan proses manual, penggunaan bahan bakar tinggi, dan risiko kecelakaan kerja yang besar. Namun, Amman menghadirkan paradigma baru. Dengan semangat transformasi digital, perusahaan ini mengimplementasikan berbagai teknologi canggih dalam setiap lini operasional.
Salah satu inovasi unggulan adalah penerapan sistem MineSense dan Fleet Management System (FMS). Melalui sistem ini, seluruh armada alat berat, mulai dari truk pengangkut hingga excavator, terhubung secara real-time melalui jaringan satelit. Data operasional—mulai dari lokasi, muatan, konsumsi bahan bakar, hingga kondisi mesin—terpantau secara langsung dari ruang kontrol utama.
Dengan sistem ini, efisiensi meningkat secara signifikan. Operator dapat menentukan jalur angkut terbaik, menghemat bahan bakar, dan menghindari waktu tunggu yang tidak produktif. Selain itu, sistem ini juga menekan angka kecelakaan kerja karena setiap alat berat dipantau secara digital, memastikan keselamatan pekerja di lapangan.
“Dulu, keputusan diambil berdasarkan intuisi dan pengalaman operator. Sekarang, semuanya berbasis data. Setiap keputusan diambil dengan presisi,” ungkap salah satu supervisor tambang Amman dalam sebuah wawancara internal.
Pemanfaatan Big Data dan Artificial Intelligence
Inovasi Amman tidak berhenti pada digitalisasi alat berat. Perusahaan juga mengembangkan sistem berbasis Big Data dan Artificial Intelligence (AI) untuk menganalisis ribuan data yang dihasilkan setiap hari dari aktivitas tambang.
AI digunakan untuk memprediksi potensi kerusakan alat berat sebelum terjadi (predictive maintenance). Dengan cara ini, downtime alat dapat ditekan hingga 30%, dan biaya perawatan berkurang secara signifikan. Tak hanya itu, AI juga membantu dalam analisis geologi, menentukan lokasi cadangan mineral secara lebih akurat tanpa perlu eksplorasi berlebihan yang berpotensi merusak lingkungan.
“Teknologi ini membuat kami bisa menambang dengan lebih cerdas, bukan lebih keras,” ujar salah satu insinyur Amman.
Energi Bersih dan Efisiensi Operasional
Kesadaran akan pentingnya transisi energi juga menjadi komitmen besar Amman. Di tengah meningkatnya isu perubahan iklim global, perusahaan ini berupaya mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
Salah satu langkah konkret adalah pengembangan pembangkit listrik tenaga gas di area operasi, yang menggantikan penggunaan batu bara. Teknologi ini menurunkan emisi karbon secara signifikan dan menjadikan proses produksi lebih ramah lingkungan.
Selain itu, Amman juga mulai mengintegrasikan energi terbarukan seperti tenaga surya untuk mendukung kebutuhan listrik di beberapa fasilitas non-operasional, seperti perkantoran dan area perumahan karyawan. Langkah kecil ini menjadi fondasi menuju target jangka panjang perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission di masa depan.
Pengelolaan Lingkungan yang Terukur
Operasi pertambangan sering kali menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan lingkungan. Namun, Amman berkomitmen bahwa setiap aktivitasnya harus selaras dengan prinsip “Responsible Mining”.
Salah satu inovasi yang patut diapresiasi adalah penerapan sistem pengelolaan air tertutup (closed water system). Dengan sistem ini, air yang digunakan dalam proses produksi tidak langsung dibuang ke lingkungan, melainkan disirkulasikan kembali melalui proses filtrasi dan pemurnian. Hasilnya, konsumsi air baru berkurang drastis, dan potensi pencemaran air dapat dihindari.
Selain itu, perusahaan juga menjalankan program reklamasi lahan pascatambang. Area bekas tambang direhabilitasi dengan penanaman kembali vegetasi lokal dan pembentukan ekosistem baru yang berkelanjutan. Beberapa area bahkan telah berkembang menjadi hutan sekunder dan habitat baru bagi satwa liar.
“Reklamasi bukan sekadar kewajiban, tapi bagian dari tanggung jawab moral kami terhadap bumi,” ujar salah satu manajer lingkungan Amman.
Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat
Teknologi yang canggih tidak akan bermakna tanpa dampak sosial yang nyata. Amman memahami bahwa kehadiran perusahaan harus membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Karena itu, Amman menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi dan inovasi sosial.
Melalui program Amman Community Development, perusahaan menggandeng masyarakat lokal untuk mengembangkan usaha mandiri, mulai dari pertanian modern berbasis irigasi tetes (drip irrigation) hingga pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM.
Salah satu cerita sukses datang dari Desa Benete, di mana kelompok tani binaan Amman berhasil memproduksi sayur organik dengan sistem hidroponik yang dipasarkan hingga ke kota Sumbawa Besar. Program ini tak hanya meningkatkan ekonomi warga, tetapi juga menginspirasi generasi muda agar tidak bergantung sepenuhnya pada sektor tambang.
Selain itu, Amman juga aktif dalam bidang pendidikan melalui program beasiswa dan pelatihan vokasi berbasis teknologi. Ratusan anak muda Sumbawa telah mendapatkan kesempatan belajar teknik tambang, mekatronika, dan manajemen lingkungan, baik di dalam maupun luar negeri.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis Teknologi
Dalam industri pertambangan, keselamatan kerja adalah prioritas utama. Amman menerapkan berbagai sistem keselamatan berbasis sensor dan IoT (Internet of Things).
Setiap pekerja dilengkapi dengan smart helmet yang mampu mendeteksi posisi, suhu tubuh, dan kondisi udara di sekitar. Jika terdeteksi potensi bahaya seperti gas beracun atau suhu ekstrem, sistem akan mengirimkan peringatan otomatis ke pusat kontrol.
Selain itu, teknologi drone juga dimanfaatkan untuk melakukan pemantauan area tambang yang sulit dijangkau manusia, seperti lereng curam atau area dengan potensi longsor. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga mempercepat pengambilan keputusan saat terjadi keadaan darurat.
Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan
Keberhasilan Amman dalam menerapkan inovasi dan teknologi bukanlah hasil kerja sendiri. Perusahaan aktif menjalin kemitraan dengan universitas, lembaga penelitian, dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini bertujuan mengembangkan riset tentang teknologi tambang berkelanjutan, manajemen limbah, serta model ekonomi sirkular di sektor pertambangan.
Salah satu hasil kolaborasi yang menarik adalah proyek riset bersama Universitas Mataram mengenai pemanfaatan limbah tambang (tailing) sebagai bahan konstruksi alternatif. Penelitian ini membuka peluang baru bagi pemanfaatan limbah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai.
Kesimpulan: Inovasi yang Berpihak pada Manusia dan Alam
Apa yang dilakukan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah contoh nyata bahwa inovasi dan tanggung jawab sosial dapat berjalan beriringan. Dengan menggabungkan teknologi canggih, efisiensi operasional, dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat, Amman telah membuktikan bahwa industri pertambangan bisa menjadi agen perubahan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Inovasi tidak hanya tentang mesin, data, atau robot. Inovasi sejati adalah bagaimana teknologi digunakan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan industri dan kelestarian bumi, serta menghadirkan manfaat bagi manusia di sekitarnya.
Amman telah menunjukkan bahwa masa depan pertambangan bukan lagi tentang menggali lebih dalam, melainkan tentang berpikir lebih bijak.