Mataram halolombok-— Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB, Dr. Lalu Moh. Iqbal mengapresiasi pesatnya perkembangan dunia pendidikan di lingkungan Yayasan Maraqittalimat. Selain mencetak sarjana berkualitas, yayasan yang dibidani Dr. TGH Hazmi Hamzar bergerak dibidang dakwah dan sosial.
Wisuda akbar yang digelar di Ballroom Hotel Lombok Raya Mataram Senin (8/9) terlihat cukup istimewa , diikuti para wisudawan dan keluarga para wisudawan wisudawati dan seluruh undangan.
Wisuda kali ini, Yayasan Maraqit’limat menorehkan prestasi membanggakan bukan saja untuk masyarakat NTB namun secara nasional. Seperti diungkapkan TGH. Hazmi Hamzar para lukisannya sudah bekerja dan siap kerja baik di bidang pemerintah maupun lembaga swasta.
Wisuda Bersama Ke – XII dan Pengambilan Sumpah kepada 570 Mahasiswa sebanyak 570 orang, terdiri dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar, diantaranya :
S1 PERAWAT REG 50 Orang
51 PERAWAT RPL 71 orang:
S1 BIDAN REG 47 orang
S1 BIDAN RPL 84 orang
D3 BIDAN 2 orang
PROFESI NERS 3 orang
PROFESI BIDAN 2 orang
Sekolah Tinggi Keguruan dan Pendidikan (STKIP) Hamzar : S1 PGSD 224 orang, S1 PGPAUD 79 orang.
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Hamzar : S1 Perbankan Syariah 8 orang
Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan studynya. Ia berjanji akan membantu alumni agar dapat mengimplementasikan ilmu untuk memajukan daerah.
“Kita akan membantu pengembangan keluar
Kita melihat ke hulu holir dulu apa yang dibutuhkan disana” ungkapanya.
Miq iqbal juga berpesan agar menggunakan waktu dan kesempatan untuk belajar dan mengenal hal-hal baru, dengan update semua perkembangan
“Dunia terus berubah, hanya satu untuk bisa survive yaitu belajar” sambungnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Maraqita’limat Dr. TGH. Hazmi Hamzar. SH., MH kepada media mengatakan Alumni Hamzar diharapkan nantinya terus berinovasi dengan Ilmu dan Pendidikan yang telah didapat, terutama dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini.
“Kita harapakan Alumni Hamzar tidak hanya mencari pekerjaan, akan tetapi membuka lapangan pekerjaan. Seperti bisa membuka pendidikan di rumah atau berbasis homecare” ungkapnya.
Bukan saja tentang pendidikan, akan tetapi alumni perawat dan kesehatan juga diharapkan mampu memberikan pelayanan skala rumahan dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar disekitar tempat tinggalnya. Gubernur menegaskan bahwa kelulusan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan kehidupan yang sesungguhnya. Ia mengingatkan para lulusan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama di tengah pesatnya perubahan dunia kerja akibat mekanisasi dan otomatisasi.
“Hari ini bukanlah garis akhir, justru inilah awal kehidupan yang sebenarnya. Dunia berubah cepat, hanya ada satu cara untuk bisa bertahan, yaitu belajar tanpa henti,” ujar Gubernur Iqbal.
Gubernur menyoroti peluang besar di sektor kesehatan, termasuk kebutuhan tenaga perawat di luar negeri dan layanan home care. Ia menyatakan komitmen Pemprov NTB untuk memperkuat kerja sama dengan STIKES Hamzar melalui pengembangan kurikulum dan skill center guna meningkatkan daya saing lulusan di pasar global.
Di bidang pendidikan, Miq Iqbal panggilan gubernur NTB menekankan pentingnya adaptasi terhadap tren baru, seperti homeschooling yang semakin diminati masyarakat. Untuk lulusan STEI Hamzar, Gubernur mendorong penyerapan tenaga kerja melalui sinergi dengan Bank NTB Syariah dan BPR Syariah yang sedang bertransformasi.
Sementara itu, Pembina Yayasan Pendidikan Hamzar, Dr. Drs. TGH. Hazmi Hamzar, SH., MH., CIL., dalam sambutannya menegaskan komitmen yayasan untuk terus mencetak sumber daya manusia unggul di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi syariah. Ia menyebutkan sejumlah pencapaian yayasan, termasuk keberhasilan STIKES Hamzar dalam mencetak tenaga kebidanan dan keperawatan dari perguruan tinggi swasta, serta rencana pengembangan laboratorium bahasa untuk meningkatkan kompetensi global mahasiswa.
“Kehadiran Gubernur merupakan bentuk dukungan nyata bagi kami di Hamzar. Harapannya, para lulusan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah provinsi, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun perbankan syariah,” ungkapnya.
