Mataram halolombok— Masyarakat pengendara baik sepeda motor dan roda empat belakangan ini mengeluhkan tindakan SPBU di Pulau Lombok yang memprioritaskan pengisian dirigen pengecer. Minyak dari. Pengendara yang antri saat pengisian BBM,
“Pertamina harus menertibkan anggotanya (pemilik SPBU atau karyawan SPBU yang ada di pulau Lombok, pasalnya saat pengisian BBM petugas Memprioritaskan para pengecer minyak, ‘ujar Muridun warga Lombok Tengah.
Kelakuan para petugas SPBU sangat mengecewakan, harusnya masyarakat pengendara. Mobil dan sepeda motor yang diutamakan, tapi sebaliknya mereka petugas SPBU Memperioritaskan pengisian ke drigen pengecer.
Kejadian ini hampir merata di pulau Lombok baik sejumlah SPBU di Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara kecuali di Kota Mataram.
“Kita sebagai pengguna kendaraan benar benar sangat kecewa, jangan sampai warga melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan tindakan kekerasan baru petugas SPBU sadar, ” tambah Muridun.
Kekecewaan serupa dikemukakan Ahmad Mulia di mahasiswa asal Lombok Timur. Katanya SPBU yang ada.dari Cakra sampai Labuhan Lombok, hingga Labuhan Haji lebih mengutamakan pengisian dirigen pengecer. Minyak.
Meski kendaraan antri, para para petugas itu seperti tidak peduli, mungkin bagi mereka lebih menguntungkan memperioritaskan para pengecer minyak karena membeli dalam. Jumlah yang lebih besar dari para pengendara sepeda motor atau kendaraan roda empat.
“Saya termasuk dari sekian pengguna kendaraan yang sangat kecewa, ” ujarnya seraya berharap pihak Pemerintah mencabut izin usaha SPBU yang melanggar SOP ke masyarakat.,”tandanya.
Bila kebiasaan buruk ini dibiarkan lam lama menjadi kebiasaan di lapangan. Bahkan saat petugas ditegur pengendara yang antri saat pengisian BBM petugasnya acuh tak acuh atau hanya bilang bersabar dan harus antri.
“Jangan sampai ada masyarakat rusuh di SPBU akibat ulah petugas nya, kalau rusuh bisa habis itu SPBU terbakar karena gudangnya minyak, ” Debutnya seraya mengultimatum pemerintah atau pihak Pertamina bertindak sebelum ada rusuh(hl)





