Mataram halolombok—Amburadulnya pelayanan haji NTB 2025 membuat posisi kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kakanwil Kemenag) NTB, Zamroni Aziz terancam dicopot dari jabatannya.
Prediksi itu dikemukakan sejumlah tokoh dan pengamat kebijakan publik di Mataram. “Pelayanan haji NTB sangat kacau, dan sudah waktunya pemerintah pusat (Mentri Agama RI) memberi sangsi tegas, ” Ujar Sulaiman,SH salah seorang pengamat publik di Mataram, Kamis (8/5).
Dikatakan, berantakan nya pelayanan haji NTB tahun ini membuat sebagian calon haji yang gagal berangkat jadi setres. Banyak calon haji dan keluarganya panik, karena alasan visa perjalanan hajinya belum diterbitkan pemerintah Arab Saudi.
” Calon jamaah haji itu panik karena sudah pamitan ke keluarga dan tetangga bahkan mereka sudah melakukan syukuran, begitu akan berangkat tiba tiba saja gagal karena visa. Perjalanan Haji. Nya todak keluar, ini membuat mereka stres berat, “ungkapnya.
Kasus ini juga nyaris menimpa bupati Lombok Tengah dan istrinya, karena alasan visa padahal dia sudah masuk Asrama haji. Karena kantor Kanwil digeruduk masa, akhirnya bupati Lombok Tengah diberangkatkan, itu berbeda dengan nasib calon haji lainnya
Persoalan haji NTB juga menjadi sorotan dan konsumsi berita dari sejumlah media nasional. Secara tidak langsung kementrian Agama RI tercoreng gara gara amburadul nya pelayanan haji NTB.
Berkaca dari persoalan haji dan berbagai kasus yang terjadi di Kemenag NTB, Sulaiman berkeyakinan Zamroni akan tersisih dari jabatannya.
“Sejumlah kasus yang terjadi di Kanwil Kemenag NTB, ini menjadi catatan pemerintah pusat dan sangat wajar Kanwil Kemenag NTB sekarang djadi sorotan.
Ditempat terpisah, Walid seorang mahasiswa di Lombok Timur juga mengungkapkan kekecewaan terhadap pelayanan hani tahun ini. Sepanjang sejarah, baru klau ini pelayanan hajinya berantakan.
Calon haji nunggu puluhan tahun untuk bisa berangkat, begitu semua nya beres dan mau berangkat dan pamitan dengan keluarganya, tiba tiba dinyatakan visa tidak bisa tercetak. Hal ini membuat calon haji setres.
Menurut nya pihak yang paling bertanggung jawab adalah petinggi kementrian Agama yang ada di NTB. Kondisi ini sangat meresahkan calon haji.
“Saya prihatin dengan kondisi psikologi calon jamaah yang gagal berangkat, bila tidak kuat imannya mereka bisa stres bahkan menjadi gila karena tidak bisa menahan rasa malu, ” Kata Walid.(hl)