Lotim (halolombok)–Sejumlah wisatawan yang menginap di kawasan wisata Sembalun Lombok Timur mengeluhkan tarif kamar hotel yang cukup mahal. “Sewa kamar di Sembalun cukup mahal, ” ujar Sanusi sala seorang wisatawan lokal asal Mataram Nusa Tenggara Barat.
Biaya kamar hotel itu tidak sebanding dengan pelayanan yang didapatkan, termasuk sarapan pagi. Hal ini cukup mengganggu kenyamanan wisatawan yang berlibur ke kaki gunung Rinjani tersebut.
Dikatakan liburan ke Sembalun diakuinya cukup asik dan membahagiakan, selain panorama alamnya yang indah, tidak kalah penting udaranya sejuk. Bahkan hanya di Sembalun warga yang bisa menikmati gumpalan kabut turun ke bumi.
“Memang bagus tempat berlibur apalagi membawa keluarga menginap dua atau tiga hari, hanya saja sewa kamarnya cukup mahal,”ungkapnya.
Hal senada dikemukakan Abdul Miftah seorang wisatawan asal pulau Sumbawa. Dia jauh jauh datang ke Sembalun berlibur bersama kawan kawannya.
Rencana awal mau menginap berapa hari, karena sewa kamar yang cukup mahal dia mengurung kan niatnya. Mereka kemudian memutuskan untuk pindah ke Mataram atau ke kawasan Senggigi Lombok Barat.
“Kami datang rombongan tiba disini, sebelum hujan turun kami melihat kabut turun dipermukaan tamah. indah sekali pemandangannya di Sembalun,” ujarnya lagi,” ujarnya Sabtu sore (9/11).
Karena hari beranjak malam, rombongan Miftah cabut dari Sembalun kemudian menuju Mataram. Alasnnya sewa kamar hotel di Mataram terjangkau dengan kocek (uang) di kantong mereka.
Masih mahalnya sewa kamar dibenarkan sejumlah pengelola hotel di Sembalun. Beberapa faktor penyebab, salah satunya kendala air bersih. Tidak adanya sarana PDAM yang mengalir ke hotel membuat mereka harus stok air dengan membeli ke pihak penyedia.
“Air PDAM belum masuk, untuk kebutuhan hotel per bulannya kita mengeluarkan Rp. 20 juta lebih perbulan.. Belum termasuk biaya lain,” ujar sumber yang minta tidak dirilis namanya.
Dia berharap pemerintah Lombok Timur membenahi masalah kebutuhan air untuk hotel di kawasan Sembalun. Permasalahan ini diakuinya jadi keluhan wisatawan yang berkunjung.
“Kita tidak pungkiri itu, kalau persoalan air bersih teratasi maka keluhan wisatawan mungkin bisa diakomodir pengelola hotel sehingga wisatawan yang berlibur akan mereka lebih betah berlibur disini”sebutnya.(hl)