Mataram (halolombok)–Sejumlah pejabat dilingkungan pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota di NTB mulai gusar. Mereka bakal digusur karena berseberangan politik dengan gubernur, bupati dan walikota terpilih.
Asorrorudin,SH, salah seorang pengamat politik di Mataram meyebutkan, tradisi berganti kepala daerah dan bergesernya pimpinan OPD yang tidak memihak calon yang menang pada pilkada sudah menjadi tradisi yang berlaku selama ini.
“Itu konsekwensi yang harus dipikul oleh oknum pejabat yang bermain politik, resiko pergantian mereka akibat dari perbuatan mereka sendiri ujarnya.
Disebutkan pada pemilihan kepala daerah selalu ada pejabat yang jadi korban politik. Mestinya gak ini tidak terjadi bila pejabat yang bersangkutan bersikap netral dan tidak memihak salah satu calon.
Faktanya, banyak dari pejabat tersebut memposisikan diri sebagai tim sukses. Ada yang secara terang terangan bahkan banyak dari mereka jadi tim bayangan, bahkan sampai urunan mengeluarkan dana untuk mensukseskan calon tertentu.
Bila dukungan menang tidak masalah, bahkan jabatannya bakal makin mentereng. “Berbeda nasibnya kalau calonnya kalah, maka pejabat tersebut tergusur dari kursi empuk yang di jabat selama ini,”ujar Asorrorudin.
Kegundahan sejumlah kepala dinas (pimpinan OPD) yang jagonya kalah pada Pilkada lalu, dari tingkat Pemprov NTB, kabupaten dan pemerintah kota.
” Saya pastikan banyak OPD berganti pimpinan begitu pejabat baru (gubernur bupati dan walikota) mulai bertugas,”tandasnya seraya mengatakan itu resiko pejabat yang terlibat politik praktis.
Selain ada oknum merasa tidak senang karena jabatannya berpindah tangan, sebaliknya perasaan happy menanti sejumlah pejabat yang memihak kepada calon kepala daerah yang menang. Kelompok pejabat ini akan tetap duduk manis di jabatan sekarang bahkan posisinya bisa naik kelas ke posisi yang lebih baik.
“Semua ada konsekwensi dan resikonya bila seorang pejabat terlibat politik praktis, tidak perlu disesali kalau harus digusur dari jabatan sebagai akibat main gambling pada pemilihan kepala Daerah,” tutupnya. (hl)