Mataram halolombok.com–Nahoda Ketua umum Partai Politik Partai Persatuan Pembangunan ((PPP) hasil Muktamar X di Jakarta pecah. Mardiono dan Agus Suparmanto saling kelaim sebagai ketua ditubuh partai berlambang Kakbah tersebut.
Muktamar partai tertua di Indonesia ini sempat terjadi insiden memalukan yakni bentrokan antara pendukung dan saling lempar kursi. Pemilihan ketua umum kali ini benar benar tidak sehat.
Ironisnya lagi mandat Pengurus PPP NTB untuk memilih ketua umum ikut terbelah, ada kelompok Ketua Wilayah H. Muzihir dan ada kelompok yang berada dibarisan sekertrarisnya HM. Akri.
Sumber yang layak dipercaya di tubuh PPP NTB menyebutkan Muktamar ke X PPP di jakarta di ikuti penuh oleh 10 DPC PPP kabupaten dan kota se Nusa Tenggara Barat.dengan membawa hasil muswil PPP NTB dan akan mendukung PLT.DPP.Mardiyono.
“.Stelah berada di arena muktamar pengurus tidak lagi berpegang kepada hasil Muswil PPP NTB, tapi suaranya terpecah menjadi 2 kelompo, kelompok satu di pimpin ketua wilayah PPP NTB drs. H. Muzihir h muzihir dan kelompok ke 2 di pimpin sekretaris wilayah HM Akri,”‘ujar sumber yang dibenarkan sejumlah elit partai PPP NTB.
.menurut umber yang dapat di percaya sebanyak 7 DPC ke ikut sekretaris wilayah GM. Akri dan dan hanya 3 DPC yg ikut ketua wilayah H. Muzihir.
“Saat mereka berangkat Muktamar ke Jakarta kompak, tapi saat di arena pilihan mereka berbeda, ini membuktikan ditubuh PPP NTB juga terjadi persaingan yang tidak, sehat debutnya lagi.
Bila kondisi pengurus NTB tidak dibenahi oleh para tokoh nya tidak menutup kemungkinan PPP NTB terpecah belah bahkan akan dijauhi para pendukungnya.
“Saya melihat PPP NTB membutuhkan figur dan ketua yang mempersatukan begitu juga untuk ketua umum pusat bila terus rontok rontokan, maka PPP akan mengalami nadir politik terendah tidak. Masuk ke Senayan seperti hasil pemilihan legislatif 2024,”” Tutup nnya.