Tanjung halolombok— Rangkaian peringatan hari jadi Bhayangkara ke 79, Polres Lombok Utara menggelar berbagai kegiatan. Selain apel HUT korps baret coklat ini juga membagikan 1000 paket bansos dan memberikan layanan kesehatan gratis.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., mengatakan seluruh rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara tahun ini bukan sekadar tanggung jawab institusional, melainkan bentuk nyata pelayanan publik yang kolaboratif dan partisipatif.
“Momentum peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang kami pusatkan di Kantor Bupati ini mencerminkan kuatnya sinergi kami dengan Forkopimda. Dukungan dari Dandim, Danlanud, Danpomal, dan seluruh stakeholder menjadi kekuatan besar kami dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif dan pelayanan publik yang menyentuh,” ujar AKBP Agus Purwanta, Pada Selasa ( 1/7)
Tak tanggung-tanggung, Polres Lombok Utara melalui jajaran dan Bhayangkari berhasil mendistribusikan 1.000 paket bantuan sosial yang telah dimulai sejak pertengahan Juni 2025. Bantuan menyasar kelompok rentan seperti warakawuri, lansia, kaum dhuafa, yatim piatu, dan siswa-siswi difabel.
Tak hanya itu, bakti kesehatan turut digelar secara gratis atas kerja sama Sie Dokkes Polres, RSUD Lombok Utara, serta Bhayangkari yang berprofesi sebagai dokter dan perawat. Pemeriksaan umum, penyuluhan gizi, dan donor darah berhasil dijalankan dengan antusiasme tinggi. Bahkan, aksi donor darah didedikasikan untuk memperkuat stok darah RSUD sebagai bentuk tanggung jawab sosial lintas institusi.
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, memandang Hari Bhayangkara sebagai ruang pengabdian sosial yang sangat strategis. Bagi Bhayangkari, budaya dan sosial bukan hanya pelengkap, tetapi inti dari kerja kemanusiaan.
“Budaya adalah cara paling tepat menyapa masyarakat. Sebagai Bhayangkari, kami hadir tidak hanya untuk mendampingi suami, tapi juga untuk menjadi bagian dari solusi sosial. Kegiatan sosial dan pelestarian budaya adalah implementasi nyata dari Pancasila,” jelas Ny. Heny
Dalam gelaran tersebut, Bhayangkari menyajikan stand UMKM kuliner dan kerajinan tangan lokal, sekaligus menghadirkan Perpustakaan Mini sebagai bentuk edukasi literasi keluarga. Keseriusan mereka dalam membangun kapasitas ekonomi juga mendapat respons positif dari Pemda melalui Dinas PTSP yang siap memfasilitasi legalitas usaha para anggota Bhayangkari.
Yang paling menyentuh, penampilan dua siswa disabilitas dari SLB Negeri 1 Tanjung menjadi simbol inklusivitas yang disambut langsung oleh Kapolres dan Ketua Bhayangkari. Bagi Ny. Heny, kesempatan adalah kunci: “Difabel bukan kekurangan, mereka hanya butuh ruang yang setara. Kami akan terus mendukung eksplorasi potensi mereka, bukan sekadar mengundang, tetapi benar-benar memfasilitasi tumbuhnya talenta.”
Sementara itu Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, mengapresiasi langkah Polres dan Bhayangkari yang dinilai mampu mengintegrasikan pendekatan keamanan dan sosial secara seimbang. Menurutnya, sinergi tersebut adalah modal utama dalam menciptakan iklim pembangunan yang stabil dan berkelanjutan.
“Kolaborasi Polres dan Pemda bukan hanya administratif, tetapi substansial. Pendekatan humanis Polres sangat berkontribusi dalam membangun rasa aman masyarakat. Ini penting untuk menarik investasi dan menciptakan iklim pertumbuhan ekonomi yang sehat,” ujar Bupati Najmul.
Ia juga menegaskan bahwa ke depan, Pemda akan memperkuat kerja sama lintas OPD dengan Polres dalam program pemberdayaan komunitas, pendidikan anak dan pemuda, serta ketahanan sosial. Khusus untuk Bhayangkari, ia menilai kiprah mereka sebagai mitra strategis pemberdayaan perempuan dan keluarga.
“Bhayangkari telah menyentuh banyak ruang sosial: dari UMKM, pendidikan anak, hingga kegiatan literasi. Mereka bukan hanya pelengkap institusi Polri, tapi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang berdaya dan berbudaya.”ujar bupati. (hl)